Antara Ayam dan Telur

Antara Ayam dan Telur


Sesuatu yang hidup tidak berasal dari yang mati, sesuatu yang mati selalu bisa dikeluarkan dari yang hidup. Sang Telur jika tiada di "erami" oleh sang Ayam, ia tetap sebagai sesuatu yang mati

Majalah-Sufi | Ayam mengeluarkan telur (yang mati), dan Telur (yang mati) mengeluarkan Ayam (yang hidup). Telur (yang mati) tidak bisa mendahului keberadaan (wujud) Ayam, karena Telur tidak bisa melahirkan (mengeluarkan) banyak Ayam...

(QS. 'Āli `Imrān: 27) Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".

TANPA kehadiran Ayam, sang Telur tidak mungkin wujud. Sebaliknya, tanpa kehadiran Telur, sang Ayam tetaplah wujud. Artinya sang Ayam mendahului sang Telur. Ayam bisa mengeluarkan telur, tetapi Telur tidak bisa mengeluarkan Ayam. Sesuatu yang hidup tidak berasal dari yang mati, sesuatu yang mati selalu bisa dikeluarkan dari yang hidup. Sang Telur jika tiada di "erami" oleh sang Ayam, ia tetap sebagai sesuatu yang mati.

(QS. Al-'An`ām:95) Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?

(QS. Yūnus: 31) Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?"

(QS. Al-Ĥaj: 6) Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,

(QS. Ar-Rūm: 52) Maka Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang.

BENANG MERAH 

Dari perkara ini dapat ditarik benang merahnya, bahwa yang hidup tidak di dahului oleh yang mati, atau mudahnya bahwa eksistensi (wujud) mustahil didahului oleh ketiadaan ('adam; non eksistensi, m, ءَادَمَ). Sebaliknya, yang mati adalah bentuk lain dari sebuah eksistensi (wujud lain), karena ia didahului oleh eksistensi (wujud). Keadaan suatu wujud (eksistensi) dalam ruang "masa" adalah adalah "kehadiran (حُضور). 

Suatu ketiadaan (ketidakwujudan) tidak berasal dari ke-wujud-an, bagaimanapun yang tiada mustahil menjadikan suatu wujud. Telur tidak dapat mengeluarkan yang hidup tanpa campur tangan kuasa yang hidup (ayam, pen). Begitupula kehadiran yang tidak berasal dari ketidakhadiran, karena ketidakhadiran adalah keadaan suatu wujud di ruang "masa" yang lain (hadir di waktu yang berbeda, pen). Suatu wujud adalah kekal, tidak dapat musnah, hanya berubah keadaannya. 

RUMUS Einstein membuktikan hubungan ini. Wujud sesuatu adalah materi "m" (m: massa) dan "hidup" dilambangkan oleh "cahaya" "C", dan perubahan keadaan "m" dilambangkan oleh "energi" "E". Api adalah perubahan keadaan wujud bensin dalam ruang masa "t"; wujud "hidup" pada kasus ini adalah jika ada panas, atau misalkan sinar matahari yang "kuasa" untuk mengubah bensin menjadi api. Kadar bensin yang berubah setara dengan kadar api yang terjadi. 

Begitulah "ayam" mengeluarkan telur karena ada "hidup (حَيَاة)" yang memicu dan memacunya. Telur tetap dalam wujud diam "lembam" jika tidak ada "hidup" yang kuasa menjadikan berubah menjadi ayam, itupun jika telah dibuahi oleh sperma ayam jantan. Hakikatnya, yang hidup tidak berasal dari yang mati, meskipun keluar dari yang mati. 

Dari rumus 

E = mC² 

WUJUD "m" tidak boleh 0 (nol), nilai "m" yang mendekati "nol" bukan berarti "nol". Nilai "m" secara teoritis memang dipengaruhi "gravitasi"; yang berarti seharusnya cahaya atau sinar bisa melengkung akibat partikelnya (foton) ditarik oleh grafitasi bumi. Memang di permukaan bumi, faktanya, cahaya terlihat bergerak lurus tidak melendut atau melengkung jika berada dekat permukaan bumi. Namun diruang angkasa, efek gaya tarik antar benda benda angkasa menyebabkan ruang masa (waktu) melengkung. (maksudnya, velositas v = (d)/(t) di atmosfir bumi menjadi berbeda di ruang angkasa: karena lintasan waktu yang melengkung). Alhasil, cahaya akan berbelok membentuk lintasan yang melengkung.

MAKNANYA adalah bahwa "wujud" itu kekal tidak dapat dimusnahkan, sekalipun ia tidak dapat ditangkap pancaindera seperti halnya gaya grafitasi. Suatu wujud hanya mungkin berubah keadaannya dalam ruang "masa" tertentu; suatu wujud disebut "mati", menunjukkan keadaannya yang diam atau tidak mendapat "usaha (W; work) dari luar. 

Antara Khalik dan Makhluk

BEGITULAH Tuhan dan makhluk; makhluk berasal dari Tuhan (berhajat kepada Tuhan) dan makhluk tidak mungkin musnah, hanya berubah keadaannya pada kadar yang setara. Oleh karena wujud tidak berasal dari ke-tidakwujud-an, maka wujud Tuhan mendahului wujud makhluk. Sebagaimana ayam dan telur, maka wujud Tuhan berlainan dengan wujud makhluk, meskipun makhluk berasal dari Tuhan. Sang telur tidak mungkin mengenali sang ayam jika sang ayam tidak berkenan menyentuhnya. Sang telur hanya mungkin menjadi ayam, jika sang ayam berkehendak untuk itu... 🙂🙂🙂

(QS. Al-'An`ām: 103) Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

(QS. Al-'Isrā': 85) Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

(QS. Ash-Shūraá: 11) (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.

HANYA DIA YANG MENGENAL DIRI-NYA, KARENA JANGAN ALLAH, ORANG LAIN TIDAK BISA (MUSTAHIL) MENGENAL DIRIMU SEBAGAIMANA ENGKAU MEMAHAMI DIRIMU SENDIRI...

SANG HAMBA HANYA MUNGKIN MENJADI TUAN BAGI DIRINYA DAN SANG TUAN HANYA MUNGKIN MENJADI HAMBA DIRINYA..

MESKIPUN SANG HAMBA DIPINJAMKAN BAJU KEBESARAN SANG RAJA, IA TETAPLAH HAMBA, DAN SEBALIKNYA...

SEDIKIT SAJA, SEMOGA MENJADI HIDAYAH PETUNJUK-NYA.. AAMIIN

WALLAHU'ALAM

Caesar Henry

Silakan Klik

MutiaraStore

Lengkapi Kebutuhan Anda

Comments

Popular posts from this blog

BERITA DUKA Prof Amin Syukur Wafat